
Wisma ini adalah milik keluarga besar Almarhum Bapak Prof. Dr. H. Abdul Rachman Panetto, MA. Wisma amal pertamakali digunakan sebagai penginapan pada tahun 1998. Pada saat itu, bangunan wisma ini masih berlantai satu, belum mengalami perombakan. Dalam pengoperasiannya, wisma ini hanya memiliki tujuh tempat tidur bertingkat dengan tiga kamar. Dua tempat tidur diletakkan dibagian luar kamar dan lima tempat tidur berada di dalam kamar. Awalnya, penerimanaan tamu wisma hanya dikhususkan untuk tamu pedagang pakaian yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Seiring dengan waktu, wisma ini telah menerima berbagai macam kelompok tamu. Tidak hanya pedagang pakaian saja, pegawai, masyarakat dari luar jakarta yang berwisata di Ibukota Jakarta, hingga kalangan mahasiswa pernah memanfaatkan wisma ini. Wisma ini juga pernah disepesewakan pada kelompok jamaah umrah sebelum pemberangkatan maupun setelah pulang dari umrah.
Setelah beroperasi lebih dari dua tahun, tepatnya pada tahun 2001 wisma ini dibangun selama kurang lebih sembilan bulan untuk lantai dasar, dua dan tiga. Lantai empat dilanjutkan setelah beberapa waktu pembangunan terhenti. Proses pembangunan wisma ini dilakukan secara bertahap, yakni penyelesaian bangunan lantai dasar wisma yang menjadi prioritas utama. Setelahnya, pengerjaan pada lantai dua dan tiga. Proses pengerjaan bangunan pada lantai empat sempat terkendala sehingga bangunan wisma ini secara keselurahan rampung pada tahun 2003.
Sejak pembangunan wisma selesai, dalam pengoperasiannya sebagai penginapan, Wisma Amal ini telah digunakan oleh beberapa kelompok tamu, antara lain:
-
Kelompok umrah. Untuk keperluan transit sebelum pemberangkatan umrah, wisma ini sering digunakan hingga 2 - 3 hari.
-
Sewa individu pedagang pakaian. Untuk keperluan belanja di tanah abang dan pasar-pasar lainnya, pedagang pakaian menyewa penginapan ini.
-
Sewa individu pedagang elektronik. Untuk keperluan berbelanja barang-barang elektronik di Glodok dan pasar elektronik lainnya, banyak pedagang yang menggunakan wisma ini.
-
Sewa individu pedagang sepatu dan sandal. Guna memenuhi kebutuhan penginapan saat berbelanja di Pasar Jati Negara maupun di Bogor, pedagang menggunakan wisma ini.
-
Pedagang komoditi. Sejumlah pedagang komoditi dari daerah juga menyewa wisma. Pedagang komoditi menyewa wisma ini saat mereka mencari / bernegoisasi dengan perusahaan yang ingin membeli komoditi daerahnya.
-
Pegawai swasta. tercatat juga sejumlah pegawai swasta sering menyewa per orangan maupun per kamar. Umumnya, pegawai ditugaskan untuk mengurus sesuatu di Jakarta ataupun mengikuti pelatihan.
-
Pegawai pemerinta. Seringkali pegawai pemerintah juga menyewa penginapan ini bilamana mereka ditugaskan ke Jakarta.
-
Masyarakat Madani. Masyarakat yang menyewa penginapan ini sering berkelompok untuk tujuan tour di Ibu Kota. Musim tour terjadi pada saat perayaan Jakarta.
